Pulau Sangalaki adalah sebuah pulau kecil seluas 15,9 hektar. Pulau
ini adalah salah satu pulau yang merupakan bagian dari Kepulauan
Derawan. Kepulauan Derawan adalah gugusan pulau yang terkenal hingga ke
mancanegara. Selain dari Sangalaki, pulau lain yang terkenal dari
Kepulauan Derawan adalah Pulau Kakaban dan Pulau Derawan. Pulau
Sangalaki terletak di bagian semenanjung utara perairan Kabupaten Berau.
Oleh karena itu secara administratif, Pulau Sangalaki masuk kedalam
wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Sebagian besar penyu yang ada di dunia merupakan spesies yang
terancam punah. Itu termasuk spesies penyu sisik dan penyu hijau yang
hidup di Pulau Sangalaki. Bukan hanya itu saja, tapi Pulau Sangalaki
juga merupakan tempat bertelur utama bagi penyu hijau di kawasan Asia
Tenggara. Oleh karena itu wajar saja apabila Pulau Sangalaki mempunyai
fasilitas konservasi penyu yang sangat baik.
Tidak begitu sulit untuk menemukan penyu di Pulau Sangalaki. Ketika
anda berjalan dipantai saja suda terlihat beberapa jejak penyu. Hanya
saja penyu ini baru datang ke Pulau Sangalaki pada saat malam hari. Pada
malam hari bisa ditemui puluhan penyu yang datang kesini. Setiap
tahunnya total ada lebih dari 3.700 penyu yang mampir ke pulau ini.
Mereka datang ke Pulau Sangalaki untuk bertelur, terutama pada saat
air laut sedang pasang. Kegiatan bertelur para penyu di Pulau Sangalaki
bisa dibilang semi alami. Karena setelah penyu-penyu tersebut selesai
bertelur, telur yang sudah ditetaskan akan diawasi. Apabila dirasa tidak
aman posisi dimana penyu menguburkan telurnya, maka akan ada beberapa
petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang memindahkan
telur ini ke lokasi lain yang dianggap lebih aman. Hewan seperti biawak
yang juga tinggal di Pulau Sangalaki dikenal suka memangsa telur penyu.
Satu penyu dewasa mampu bertelur sebanyak 100 butir. Setiap malamnya
ada lebih dari 20 penyu dewasa yang bertelur di Pulau Sangalaki. Karena
mereka bertelur dalam waktu yang berdekatan, maka pada saat menetas akan
ada ribuan anak penyu yang disebut dengan tukik sedang berebutan untuk
duluan menuju laut.
Sayangnya, meskipun jumlah tukik yang baru menetas bisa mencapai
ribuan, namun hanya beberapa dari mereka yang akan bertahan hingga
dewasa. Ketika baru menyentuh perairan saja sudah ada beberapa ekor
elang yang terbang diatas laut sedang mengintai tukik. Satu ekor elang
ini mampu memakan 3 hingga 4 ekor tukik. Belum lagi berbagai predator
pemangsa tukik yang ada di lautan. Bahkan ketika mereka sudah dewasa dan
berukuran besar dengan cangkang yang kuat, masih tetap tidak aman dari
predator.
Ada hiu yang dikenal suka memangsa penyu dewasa dengan gigi taring
yang kuat dan mampu merobek cangkang penyu yang keras. Dari ribuan tukik
yang menetas di Pulau Sangalaki, hanya puluhan yang berhasil hidup
hingga dewasa. Sebagian dari penyu dewasa ini akan kembali lagi ke Pulau
Sangalaki untuk bertelur.
Tidak seperti Pulau Derawan yang dikembangkan sepenuhnya untuk tujuan
wisata, hanya 3% dari Pulau Sangalaki yang dibangun. Sisanya dibiarkan
dalam keadaan sealami mungkin.
Karena memang pada Pulau Sangalaki lebih ditekankan dalam usaha
konservasi dan ekologi. Tapi bukan berarti tidak ada fasilitas sama
sekali disini. Ada pihak swasta yang menyediakan berbagai fasilitas
untuk kegiatan snorkeling, menyelam, hingga penginapan. Sangalaki Dive
Lodge adalah pihak yang bertanggung-jawab untuk urusan ini.
Hal menarik yang bisa anda lakukan di Pulau Sangalaki selain melihat
aktifitas penyu adalah menyelam bersama pari manta. Pari manta adalah
hewan laut yang langka. Beberapa pengunjung ada yang datang ke Pulau
Sangalaki khusus untuk melihat pari manta ini. Di laut bebas, tubuh pari
manta yang berbentuk seperti layang-layang ini bisa mencapai lebar 7 m.
Tapi yang hidup di Pulau Sangalaki adalah dari jenis pari manta
karang yang tubuhnya hanya bisa tumbuh hingga selebar 5,5 m. Tetap saja
pengalaman menyelam bersama pari manta merupakan pengalaman yang luar
biasa. Perjalanan jauh untuk melihat pari manta di Pulau Sangalaki bisa
dibilang sepadan.
Untuk penginapan, Sangalaki Dive Lodge menyediakan 10 pondok yang
mereka sebut dengan chalets dengan pemandangan yang langsung menghadap
ke laut. 10 chalets tersebut dibagi menjadi 2 tipe, yaitu Euro dan
Bornoe. 4 chalets adalah tipe Euro, sementara yang 6 lainnya merupakan
tipe Borneo. Setiap chalets mempunyai beranda sendiri, dengan dua unik
kasur, dan kamar mandi yang dilengkapi dengan pancuran air panas.
Hanya chalets yang bertipe Euro yang dilengkapi dengan AC. Selain
penginapan, fasilitas pendukung lainnya yang disediakan seperti teras
berjemur, ruang santai, dan ruang makan. Ada bangunan yang disebut
dengan dive station. Bangunan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan
alat selam sekaligus tempat briefing yang biasanya dilakukan sebelum
menyelam.
Untuk menuju ke Pulau Sangalaki, anda bisa menumpang speed boat dari
pulau lainnya yang ada di Kepulauan Derawan. Bisa juga langsung
berangkat dari Pelabuhan Tanjung Batu. Pelabuhan ini berada di Tanjung
Redeb, Kabupaten Berau. Dari Tanjung Redeb diperlukan waktu 2,5 jam
untuk menuju ke pelabuhan.
Tanjung Redeb mempunyai bandara yang melayani rute dari Jakarta.
Sementara speed boat yang ada di Pelabuhan Tanjung Batu bisa disewa
dengan biaya Rp 400.000 untuk menuju ke Pulau Sangalaki. Tidak seperti
Pulau Derawan yang setiap jum’at disinggahi oleh Kapal Cepat, Pulau
Sangalaki tidak mempunyai fasilitas ini. Jadi satu-satunya cara adalah
menggunakan speed boat sewaan.
Home »
Wisata Timur Indonesia
» Tour Wisata di Kepulau Sangalaki
Tour Wisata di Kepulau Sangalaki
Posted by Hariyanto Sudibyo
Posted on April 13, 2017
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar